Hallo.. Selamat Pagi dan Selamat datang di ekibussines.blogspot.co.id pada kesempatan kali ini saya akan berbagi hal mengenai sejarah salah satu sosial media yang terkenal diddunia apa itu?
GOOGLE+ yaps! kali ini kita akan bahas tentang google+ . Langsung saja chek it out..
Google+ Sebagaimana yang diketahui, Google+ merupakan proyek jejaring sosial Google dengan nama sandi “Emerald Sea”. Proyek ini berawal dari pernyataan Urs Holzle, Google Head of Operations, salah satu dari 10 karyawan pertama Google, bahwa agar bisa terus sukses maka Google harus menemukan dan menjalankan strategi sosial mereka termasuk produk dan layanannya.
Menurut informasi yang diperoleh dari buku mengenai Google
berjudul “In the Plex: How Google Thinks, Works and Shapes Our Lives” yang ditulis
oleh Steven Levy, “Emerald Sea” merupakan judul lukisan di mana terdapat ombak
menerjang kapal yang sedang berlayar. Lukisan tersebut secara tidak sengaja
ditemukan oleh Bradley Horowitz saat dia membuka Google Image Search dan
mengetikkan “Emerald Sea”. Horowitz menganalogikan kapal sebagai Google dan
ombak yang menerjangnya sebagai kompetitor mereka.
Lukisan yang dibuat oleh seniman Jerman, Albert Bierstadt
tahun 1978 ini membuatnya terkesan sehingga lukisan tersebut dicetak dan
diperbesar serta ditempatkan di elevator lantai empat kantor Google.
Bagi publik sendiri, mereka sudah mulai bisa menduga G+
sebagai “Google’s next big thing” setelah membaca presentasi Product Manager
Google waktu itu, Paul Adams. Paul, yang saat ini bekerja untuk Facebook serta
merupakan sosok di belakang lahirnya konsep Circle di G+ dan Groups di
Facebook, membuat presentasi berjudul “The Real Life Social Network” yang
diunggah ke SlideShare, Paul menyebutkan bahwa Facebook kurang memperhatikan
perilaku manusia dan struktur sosial bekerja dalam kehidupan nyata.
Kabar terakhir, buku Social Circles yang ditulisnya sejak
Juni tahun lalu dan direncanakan akan diterbitkan setelah G+ dirilis, tidak
memperoleh persetujuan Google untuk diterbitkan. Dua Figur Kunci Dua figur kunci
proyek Emerald Sea ini adalah Vic Gundotra, Google Senior Vice President of
Engineering dan Bradley Horowitz, Google Vice President of Product Management
for Google Apps. Gundotra, pria yang menyukai piranti lunak sejak usia 11,
menangani semua produk sosial Google termasuk G+. Sebelum memangku jabatan ini,
Gundotra adalah Vice President of Engineering yang bertanggung jawab atas
developer evangelism dan program open source. Sebelum bergabung dengan Google,
pria berkacamata berusia 43 tahun ini bekerja di Microsoft selama 15 tahun
sebagai General Manager untuk para penggembang Microsoft.
Alumni Indian
Institute of Technology ini juga bertanggung jawab terhadap beberapa produk dan
sistem operasi Microsoft yaitu Windows 3.0, NT, Windows XP, dan Windows Vista.
Horowitz sendiri menangani komunikasi dan aplikasi sosial Google diantaranya
adalah Google Talk, Gmail, Calendar, Voice, Talk, Docs, Sites, Orkut, Picasa,
Blogger dan Reader.
Sebelum bergabung dengan Google. kandidat doktor MIT Media
Lab ini menjabat sebagai Yahoo Vice President of Advanced Development Division
yang membawahi Yahoo Developer Network , Advanced Products Group, Yahoo
Research Berkeley, Technology Development Group dan Methods & Practices
Group. Beberapa produk yang dihasilkannya adalah media search, desktop search,
Yahoo! Toolbar dan Yahoo! Pipes. Dia juga berperan penting dalam akuisisi
Flickr dan MyBlogLog.
Pada usia 10 tahun Horowitz sudah mulai membuat aplikasi
permainan sederhana menggunakan algoritma if-then-else. Rasa Apple di Google
Figur lain yang tidak kalah penting adalah seniman piranti lunak legendaris,
Andy Hertzfeld, yang merupakan desainer kunci tim piranti lunak Macintosh 20
tahun silam. Hertzfeld mulai bekerja di Google tahun 2005 dan untuk pertama
kalinya diberikan keleluasaan dan tanggung jawab penuh oleh manajemen Google
untuk memaksimalisasi bakat dan ide kreatifnya. Dengan animasi warna warni,
drag-and-drop yang “menyihir”, sentuhan antar muka yang intuitif, Circle pada
Google+ memang lebih tampak seperti “trademark” Apple dibandingkan sebagai
“trademark” Google.
Sepak terjang Google sendiri di jejaring sosial sudah cukup
lama. Kegagalan dalam akuisisi Friendster beberapa tahun silam, membuat mereka
meluncurkan Orkut tahun 2004 yang memperoleh respons menggembirakan serta cukup
banyak anggota di Brasil dan India. Friendster sendiri memang sangat fenomenal
pada waktu itu.
Pada 3 bulan pertama sejak diluncurkan, tercatat 3 juta
pengguna Friendster mendaftarkan dirinya. Tahun 2003 merupakan tahunnya
jejaring sosial ditandai dengan lahirnya MySpace, Plaxo, Linkedin serta Hi5
disusul Facebook tahun 2004 dan Twitter dua tahun kemudian. Selain Orkut,
Google juga memiliki YouTube yang diakuisisi Oktober 2006 dan meluncurkan
Google Buzz pertengahan tahun lalu. Sayangnya jejaring sosial yang
mengintegrasikan beberapa elemen Facebook dan Twitter ini tidak memperoleh
tempat di hati publik. Lahirnya Google+ Diskusi dan debat mengenai nama proyek
ini sudah berlangsung cukup panjang dan melelahkan. Awalnya proyek jejaring
sosial ini bernama “Google Me” yang kemudian berubah menjadi Google +1.
Banyak
pihak memperkirakan bahwa Google +1 hanya akan mengirimkan informasi berbentuk
stream atau feed sebagaimana di Facebook atau Twitter dimana sumber
informasinya akan diperoleh dari Google News maupun sumber informasi Google
lainnya. Proyek yang menaungi 18 produk dan layanan Google serta melibatkan 30
tim direncakan akan diselesaikan dalam waktu 100 hari. Karena kompleksitasnya,
proyek yang dimulai Maret 2010 ini baru dapat diuji coba secara internal pada
bulan Oktober 2010. Pada suatu hari di bulan Agustus 2010, pukul 8 malam,
Gundotra mengirimkan undangan via email ke 50 Googlers untuk menguji coba G+.
Semua engineer yang diundang, menurut Gundotra, terlihat sangat antusias.
Undangan akhirnya dibuka untuk lebih banyak Googlers sehingga satu jam pertama
uji coba dilakukan, sudah 600 orang berpartipasi. Pukul 11 malam, kinerja
server yang digunakan mulai melambat. Hal ini membuat Gundotra harus
memindahkan traffic ke server yang ada di data center mereka.
Esok harinya, 90%
karyawan Google di seluruh dunia sudah mendaftarkan dirinya dalam program ini.
Beberapa feedback yang diterima membuat mereka harus melakukan perampingan dan
merancang ulang konsep proyek ini. Setelah selesai, proyek ini kembali
diluncurkan untuk diuji coba oleh para karyawan terpilih dengan jumlah yang
sedikit dibandingkan dengan uji coba pertama. Feedback yang diterima lebih
positif dibandingkan uji coba pertamanya.
Setelah pengujian kedua ini dinilai
sukses, Gundotra memutuskan untuk meluncurkannya ke publik secara terbatas (
Field Trial) pada tanggal 28 Juni lalu dalam tahap uji coba yang dinamai
sebagai Field Test. Pada suatu kesempatan, Gundotra menyampaikan bahwa proyek
ini bukanlah Facebook killer, hanya saja dengan G+ diharapkan para pengguna
dapat menggunakann dan menikmati media jejaring sosial yang lebih baik..
Demikian untuk sejarah dari google+ kurang lebihnya mohon maaf , terimakasih dan sampai ketemu diartikel selanjutnya ..
Bye byee..
0 comments :
Post a Comment