PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) pada triwulan III
2013 meraih laba bersih Rp15,725 triliun.Perolehan itu naik 11,28 persen
dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp14,130 triliun.
"Di tengah situasi ekonomi yang kurang bersahabat,
kinerja keuangan kami bisa tumbuh double digit," kata Direktur Utama
Telkom, Arief Yahya, di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, Telkom menjadi satu-satunya operator di
industri telekomunikasi nasional yang mampu tumbuh signifikan.
Menurut catatan, pada triwulan III 2013 operator lainnya
seperti PT XL Axiata justru membukukan laba sebesar Rp951,9 miliar, anjlok 58
persen dibanding periode sama 2012, sedangkan PT Indosat menderita rugi sebesar
Rp1,76 triliun.
Pada saat yang sama, jika dibandingkan dengan Telkomsel,
anak usaha Telkom ini mampu mencatat laba sebesar Rp13,1 triliun, naik 11,9
persen dibandingkan sebelumnya sebesar Rp11,7 triliun.
Kenaikan laba Telkomsel ditopang pendapatan Telkomsel
sebesar Rp43,9 triliun hingga triwulan ketiga 2013 atau naik 10,4 persen
dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp39,85 triliun.
Secara keseluruhan ditambahkan Arief, penyumbang pendapatan
Telkomsel adalah dari layanan data, internet dan jasa teknologi informatika
sebesar Rp3,24 triliun atau berkontribusi 16,15 persen dan pendapatan seluler
Rp1 triliun atau 4,72 persen dari total pendapatan.
"Kami berhasil memulihkan kinerja Telkomsel sejak
setahun belakangan ini. Sekarang Telkomsel bisa membukukan pendapatan sekitar
Rp5,6 triliun per bulan," kata Arief.
Ia menjelaskan, berlanjutnya kenaikan laba dipicu kemampuan
perusahaan menekan biaya operasional dan pemeliharaan infrastruktur sekitar
12,9 persen, sehingga hanya menjadi Rp4,383 triliun dari sebelumnya Rp5,034
triliun.
"Penghematan operasional juga terjadi di Telkomsel
yakni sebesar 9 persen per kuartal yakni menjadi Rp9,282 triliun. Operasional
yang bisa dihemat biasanya dari biaya sewa menara dan pembelian antena,"
katanya.
Sebelumnya, lembaga pemeringkat Fitch Ratings dalam kajiannya
Agustus 2013 mengungkapkan, neraca keuangan Telkom akan kian kuat jika berhasil
melakukan monetisasi aset.
Salah satu monetisasi aset yang diyakini bisa memperkuat
neraca Telkom adalah pelepasan sebagian saham anak usaha di bisnis menara,
Mitratel, apakah dalam bentuk "equity dilution" atau penjualan ke
strategis partner.
Telkom belum lama ini telah berhasil menjual 80 persen
sahamnya di TelkomVision ke CT Corpora dan direspons positif oleh para analis
sebagai aksi cerdik mengingat selama ini anak usaha itu tak berkontribusi
signifikan bagi Telkom.
Per 30 September 2013 kontribusi TV berbayar bagi Telkom
hanya sebesar Rp 267 miliar atau 0,43% dari total pendapatan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) itu.
Demikian untuk penghasilan salah satu ISP indonesia Pt. Telkom semoga bermanfaat sampai ketemu diartikel selanjutnya ..
0 comments :
Post a Comment